Tanaman termasuk familia Compositae. Tempat tumbuh tanaman ini dari 1 sampai 2100 meter di permukaan laut. Tumbuh di sawah-sawah, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air. Untuk pengembangbiakannya : dapat dilakukan melalui penyebaran biji. | |
Nama lain : tahi anjing, tahi asu, selasdeh dandi, si anggit, rumput jalang; bandotan, berotan, wedusan (Jawa), babadotan, jukut bau, ki bau (Sunda) Tanaman ini mengandung : kumarine, eugenol 5% dan HCN. | |
Kegunaan : | Penurun panas, dan obat disentri: Akar pohon bandotan direbus selama setangah jam sampai airnya mendidih, kemudian disaring, airnya diminum. (3) Obat luka (obat luar): Daunnya ditumbuk dan dicampur dengan sedikit kapur sirih, dapat digunakan sebagai obat. (3) Obat mencret: Daunnya direbus selama lebih kurang 1/4 jam, kemudian disaring, airnya dapat diminum. (3) (mrd) |
SUMBER : Dalimartha, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus Agriwidya, 1999. Muhlisah, Fauziah. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya, 1999. Tampubolon, Oswald T. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara, 1995. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : PT. Intisari Mediatama, 1999. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar