Sabtu, 26 April 2008

BANDOTAN (Ageratum conyzoides)


Tanaman termasuk familia Compositae. Tempat tumbuh tanaman ini dari 1 sampai 2100 meter di permukaan laut. Tumbuh di sawah-sawah, ladang, semak belukar, halaman kebun, tepi jalan, tanggul, dan tepi air.

Untuk pengembangbiakannya : dapat dilakukan melalui penyebaran biji.

Nama lain : tahi anjing, tahi asu, selasdeh dandi, si anggit, rumput jalang; bandotan, berotan, wedusan (Jawa), babadotan, jukut bau, ki bau (Sunda)

Tanaman ini mengandung : kumarine, eugenol 5% dan HCN.

Kegunaan :

Penurun panas, dan obat disentri: Akar pohon bandotan direbus selama setangah jam sampai airnya mendidih, kemudian disaring, airnya diminum. (3)

Obat luka (obat luar): Daunnya ditumbuk dan dicampur dengan sedikit kapur sirih, dapat digunakan sebagai obat. (3)

Obat mencret: Daunnya direbus selama lebih kurang 1/4 jam, kemudian disaring, airnya dapat diminum. (3) (mrd)

SUMBER :

Dalimartha, Setiawan. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Ungaran : Trubus Agriwidya, 1999.

Muhlisah, Fauziah. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : Penebar Swadaya, 1999.

Tampubolon, Oswald T. Tumbuhan Obat. Jakarta : Penerbit Bhratara, 1995.

Tanaman Obat Keluarga. Jakarta : PT. Intisari Mediatama, 1999.

Tidak ada komentar:

Google